Adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah perjuangan agar tetap hidup.
Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:
• Semangat untuk mempertahankan hidup.• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.
Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :
• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit
Untuk mengatasi keadaan cuaca yang dingin atau panas adalah dengan membuat bivak atau tempat berlindung sebagai sarana perlindungan yang nyaman bagi kita dari ancaman faktor-faktor alam yang ekstrim, selain itu agar badan kita tetap nyaman, usahakan selalu memakai pakaian yang kering.
Cara Mendapatkan Air
- Galihlah lubang sedalam kira-kira 30-50 cm dengan diameter yang lebih besar dari misting / rantang (apa pun yang dapat digunakan untuk menampung air)
- Potonglah ranting kering dengan panjang kira-kira 50 cm, siapkan selembar plastik yang cukup lebar (bisa juga menggunakan ponco / jas hujan).
- Letakkan misting / rantang di dasar lubang, tegakkan batang / ranting tadi dan tutupi dengan pastik, jangan lupa letakkan batu disekelilingnya agar tidak mudah bergeser. (lihat gambar 1)
- Tunggulah air menguap dari permukaan tanah.
Api sangat berguna untuk menghangatkan tubuh kita, untuk memasak dan untuk melindungi diri kita dari ancaman binatang-binatang buas, teknik dan cara pembuatan api harus kita kuasai dengan baik. Membuat jebakan untuk mendapatkan makanan juga salah satu cara untuk tetap bertahan.
Tindakan dalam menghadapi survival :
Ingat semboyan ‘STOP’ :
S = Stop (berhenti).
T = Thinking (mulailah berpikir, dengan ketenangan berpikir akan mudah bertindak)
O = Observe (amati keadaan disekitar kita, apa yang bisa kita kerjakan)
P = Planning (buat perencanaan mengenai tindakan yang akan kita lakukan)
TEKNIK SURVIVAL
1. Air
Dalam keadaan survival maka air merupakan faktor terpenting dan lebih penting dari faktor lainnya. Manusia dapat hidup dengan air saja hingga ± 3 minggu. Tapi manusia hanya bisa bertahan hidup tanpa air 3-5 hari. Air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Air yang tidak perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : tidak berwarna, berasa, dan berbau.
Contoh air : air minum, dari tanaman rotan, dari tanaman bunga, lumut dan daun-daun yang lebar
b. Air yang perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : berbau, berwarna, dan berasa
Contoh air : air sungai besar, air di daerah yang berbatu, air di daerah sungai yang kering, air dari batang pohon pisang.
Cara mendapatkan air
Hujan : tampung air hujan dengan daun-daun yang lebar alirkan ketempat minum kita / tampung dengan ponco/ juga memeras sapu tangan dan slayer bersih yang terkena hujan lalu teteskan kedalam mulut
Tanah batu : carilah mata air pada tanah / yang berbatu namun hanya terdapat mata air. Kapur mudah di larutkan sehingga mudah dibentuk saluran air. Jika dilembah umumnya sangat gaspor carilah ke lembah air / saluran air pada dinding lembah yang memasang aliran kapal pada daerah yang dekat dengan granit. Carilah pinggiran rumput yang hijau tumbuh sampai meropas pada lubang itu.
Tanah campur : carilah air di lembah dekat dengan permukaan air tanah. Carilah lubang air yang mengalir yang terdapat di sebelah atas permukaan tanah termasuk aliran sungai gembur tetapi ingat air ini dapat kotor sekali dan berbahaya.
Daerah pantai : tanah air dibukit-bukit /galilah air pasir lembah untuk memerangi rasa air asin saringlah dengan pasir. Jangan meminum air laut karena dapat menyebabkan dehidrasi dan merusak ginjal.
2. Api.
Bila mempunyai bahan membuat api yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar. Tapi buatlah api yang kecil beberapa buah hal ini lebih baik dan memberi panas yang lebih merata.
Teknik membuat api tampa korek api
A. Dengan lensa
B. Dengan bordi
C. Dengan 2 batang kayu
D. Dengan 2 buah batu
Bahan penyala yang baik ialah kawul, yang terdapat pada dasar daun aren atau kelapa. Teknik memasak tanpa menggunakan peralatan masak :
1. memasak didalam bambu atau bugbung
2. dengan batok kelapa
3. masak dalam tanah
3. jerat atau perangkap.
Adalah teknik untuk menangkap binatang. Bahan-bahannya dari tali yang kita miliki biasanya jerat yang dipakai untuk binatang kecil contohnya : kelinci, Burung, dan rusa..
Cara untuk menangkap ikan :
1. Dengan pancingan yang terbuat dari logam / ranting kayu
2. Dengan obat atau pisau
3. Dengan tembak
Bahan yang digunakan untuk membuat jerat :
a. Daun-daunan yang berdaun lebar
b. Kayu & ranting
c. Getah
4. Bifak
adalah tempat perlindungan sementara dari dalam keadaan kritis atau darurat dalam suatu perjalanan atau pengembaraan. Tujuan membuat perlindungan adalah nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungi dari faktor alam dan lingkungan.
Hal-hal??hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan bifak:
* Usahakan dirikan bifak di daerah yang datar
* Perhatikan arah mata angin
* Bagian yang berlubang pada bifak letakan dalam posisi bersilang dengan arah mata angin
* Jangan mendirikan bifak di daerah yang cekung
* Jangan mendirikan bifak di dekat aliran sungai, tapi harus dekat dengan sumber air.
* Jangan dirikan bifak di dekat pohon yang sudah mati walaupun ia masih berdiri tegak
* Bifak jangan sampai bocor
* Jangan telalu merusak alam sekitar
* Terlindung langsung dari angin
* Bukan berada dilintasan binatang buas
Ada beberapa macam bahan pembuatan bifak. Secara garis besar di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Bifak alam : pohon (pucuk), daun-daun, gua (lubang)
2. Bifak moderen (ponco)
Jenis-jenis bifak yang dapat dibuat :
1. Bifak standart adalah bifak yang dengan tali diikat dan di rentangkan antara dua pohon pada sisisnya kemudian di atasnya ditaruh parasut
2. Bifak sisi terbuka yaitu dengan cara meronpakkan batang-batang kayu dan daun-daun pada sisinya yag masih terbuka di atasnya. Daun-daun, ranting-ranting kecil di gunakan agar bifak hangat.
5. Biologi praktis adalah bagian tumbuhan yang dapat dimakan , diantaranya
a. Biji-bijian, buah-buahan , dan umbi-umbian
b. Pucuk daun yang masih muda
c. Bagian dalam daun yang masih muda
Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dan tidak dapat dimakan :
a. Gosokan pada lidah apakah terasa gatal, pahit, panas,dan asam
b. Perhatikan tumbuhan itu dapat dimakan oleh hewan atau tidak
c. Jangan makan tumbuhan yang bergetah
d. Jangan makan tumbuhan yang mempunyai bulu halusnya dilipatan daun
e. Hindari tumbuhan yang berwarna mencolok
6. Zoology praktis golongan hewan yang dapat dimakan :
a. Binatang lunak , contoh : reptil, ikan ,dll
b. Binatang pengurai contoh : cacing, dll
0 komentar:
Ekspresimu di Komentar Blog
:)
B)
;)
:(
:((
:))
:|
:~
:@
:?
x(
;;)
:p
:x
:D
:o
Posting Komentar